Seiring senja yang mengakhiri hari
Gulita mulai merangkak dari peraduan
Kisah malam tak pelak harus dilalui
Mengantar diri mengembara dalam keheningan
Jejak langkah mulai diukir
Menuju fajar yang sejak kemarin terangkai dalam mimpi
Dalam sunyi menanti, hanya ada angin yang berdesir
Diiringi gemerisik dedaunan, menambah ironi nyanyian sepi
Malam makin pekat
Kini tepat di persimpangan jalan
Tak tahu ke mana kaki harus diangkat
Pandangan nanar, akankah yang dipilih menuju kebenaran
Dalam ragu, ada setitik cahaya di salah satu jalan
Kian dekat
Menyapa diri yang terperangkap kegalauan
Diri tercekat
Haruskah cahaya itu menjadi pilihan?
Sunyi berganti
Dari sana ada asa yang mulai menghiasi perjalanan
Menggenggam erat jemari
Meniti jalan dalam kebersamaan
Malam kelam nan sepi pun pudar
Kini terang dengan cahaya
Bersama menyongsong fajar
Hingga esok, kala mentari pagi menyapa
Cahaya itu bernama...UKHUWAH...
*Miss you all akhawatifillah.... Semoga Allah tetap menyatukan kita hingga fajar kemenangan menjelang di akhir perjuangan....
Makassar, 13 Ramadhan 1432H/13 Agustus 2011M
Rezqi "Hafshah" Hardiyanti Taufiq
No comments:
Post a Comment