Ada yang tak luput dari pandangan
Begitu banyak daun berguguran
Lepas dari pelukan ranting dan dahan
Terhempas angin yang melenakan
Jatuh menghambur menghunjam bumi tanpa bisa tertahan
Begitu banyak daun berguguran
Lepas dari pelukan ranting dan dahan
Terhempas angin yang melenakan
Jatuh menghambur menghunjam bumi tanpa bisa tertahan
Mengalun gemerisik merdu bersama tangkai yang beradu
Mengisahkan impian dan harapan kala itu
Ingin tetap terpancang kokoh di pucuk kayu
Hingga masa menakdirkannya layu
Bukan karena ingin berlalu
Tapi telah tiba saat kembali pada yang dirindu
Masih basah embun di atas siluet urat daun
Terlampau fajar untuk menanti mentari terbenam di ufuk barat
Sang daun tahu takkan mampu hidup tanpa bertaut di dahan
Namun lelah mengurungkan niat untuk tetap berpegang erat
Tak sanggup menahan terpaan angin cobaan
Tak bisa menggenggam ranting yang kian berat
Mungkin suatu hari
Ketika angin cobaan datang menguji diri
Ironi kehidupan daun kan membisikkan tuk berlari
Namun cukuplah janji pada Rabb yang terpatri
Karena perjuangan terlalu indah untuk diakhiri
My Room, 18 Muharram 1432H/24 Desember 2010M
Saudaraku, cukuplah daun-daun yang gugur sebelum waktunya itu sampai di sini
Semoga bukan kita...
No comments:
Post a Comment